Langit dengan lembayung yang memancarkan sinar merah keungu-unguan di selimuti dengan lembutnya embun subuh serta diiringi kicau merdu murai batu dan kepodang mengantarkan sejuknya semilir angin timur yang membawa wewangian khas cendana dan cemara dikaki gunung merapi.
Karunia Illahi di pagi hari itu disambut dengan langkah-langkah kaki yang telah pecah telapaknya, berkerut kulit halusnya, dan hilang keindahan betis bak bunting padi, para wanita-wanita tangguh yang dengan keikhlasan, ketekunan, kekuatan jiwa dan semangat untuk mempertahankan hidup dengan menggali dan memikul butir-butir pasir gunung untuk di jual kiloan kepada kulak-kulak yang datang dari kota.
Resiko awan panas, reruntuhan lava dingin yang membeku, dan teriknya matahari yang membakarsetiap kulit-kulit lembut itu tidak pernah dan tidak akan pernah mereka keluhkan.
Api yang membara di dadanya senantiasa berkobar untuk terus melakukan itu berhari, berminggu, berbulan, bahkan bertahun-tahun hanya untuk satu cita-cita yaitu mempertahankan hidup !
Hanya satu kata yang membuat mereka bertahan menghadapi kehidupan keras itu : SEMANGAT...!!!!!!!
Lalu bagaimana kita; yang senantiasa bangun pagi diiringi musik dan aroma kopi susu yang hangat, olesan selai keju di atas roti yang manis, serta berangkat sekolah dengan wewangian parfum dari merk terkenal serta diantar dengan mobil ber-AC menuju sekolah; masih adakah sebongkah semangat untuk berjuang meniti hidup yang lebih baik lagi dari saat ini ... !?
No comments:
Post a Comment